DESA NGANCAR
Desa Ngancar adalah sebuah Desa yang berada di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Desa Ngancar dibagi menjadi 4 (empat) Dusun yakni Dusun Puhrejo, Dusun Ngancar, Dusun Purwodadi, dan Dusun Panceran. Dari Keempat Dusun tersebut masing-masing mempunyai sejarah dan asal-usulnya, berikut muasal Desa Ngancar.
Menurut para Tetua Desa dulu
Ngancar merupakan daerah yang belum ada penghuninya dan banyak ditumbuhi
pepohonan yang lebat dan pohon besar-besar, dari sinilah para pengungsi
peperangan kerajaan Mataram yang saat itu kalah melawan Pemerintah
kolonial Belanda, dan orang tersebut melarikan ke hutan yang akhirnya
hutan tersebut di babat dan dijadikan hunian /pemukiman serta pertanian,
sehubung hal tersebut banyak ditumbuhi pohon acar dan pohon kepuh maka
pemukiman tersebut diberi nama Ngancar dan Puhrejo, pembukaan Lahan
dilanjutkan ke timur akhirnya menemukan tempat peristirahatan dibawah
pohon untuk membuat ancer-ancer (arah perbatasan), setalah ramai
dinamakan Panceran dan Purwodadi. Dari Keempat Dusun Tersebut dinamakan
Desa Ngancar
DESA SUGIHWARAS
Wisata Kuliner ÂÂ dapat ditemui walaupun berada di wilayah pegunungan dan secara geografis terletak paling timur Kabupaten Kediri, wisatawan tidak akan sulit menemukan tempat makan sesuai selera masyarakat Indonesia dan makanan tradisional masyarakat Kelud yaitu Pecel Tumpang, nasi jagung, Nasi Tiwul (Terbuat dari Ketela) Lodho Ayam, Sate Kambing, dan kopi khas masyarakat kelud yaitu Kopi Lanang, disamping makanan ada juga oleh-oleh yang bisa dinikmati langsung atau bisa di bawa pulang oleh wisatawan yaitu Kripik Gothe, Kripik Pisang Jagung, Kripik Ketela, Pisang Keju, kopi bubuk.
DESA JAGULDESA SUGIHWARAS
Pesona alam, kebudayaan dan Kesenian yang ada di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten kediri antara lain:
Nyadran:
Sebuah tradisi yang masih di pertahankan oleh masyarakat Desa Sugihwaras
Yang umumnya adalah masyarakat kelud, yang masih mempercayai adanya
danyang Desa, sehingga setiap masyarakat akan mengadakan hajat (Mantu,
khitanan, panen melimpah) atau punya nadar masyarakat Kelud mengadakan
nyadaran ke danyang Desa, ada dua tempat yang ada di desa Sugihwaras
sebagai tempat nyadaran yaitu, Danyangan Mbah Sumber, Danyangan Mbah
Ringin.
Ritual Sesaji Gunung Kelud:
Merupakan tradisi tahunan masayarakat kelud terutama masyakat Desa
Sugihwaras sebagai tuan rumah dan masyarakat lima desa yang ada di
sekitar gunung kelud yaitu masyarakat Desa Babadan, Pandantoyo, Sempu,
dan Ngancar, ritual sesaji gunung kelud di selenggarakan setiap bulan
suro (Penanggalan jawa), tujuan dari acara ini adalah ungkapan rasa
syukur masyarakat Gunung kelud kepada tuhan yang maha Esa, yang telah
memberikan keselamatan dan anugerah berupa alam yang subur gemah ripah
loh jinawi kepada masyarakat kelud. Acara yang di selenggarakan setiap
satu tahun ini selalu rame di kunjungi wisatawan, karena di dalam acara
ritual sesaji Gunung kelud, ada banyak pementasan kesenian tradisional.
Disamping menikmati
keindahan alam, wisatawan dapat memainkan alat musik gamelan. Selain
itu terdapat juga kesenian tradisional lain seperti Jaranan atau Kuda
Lumping, yaitu kesenian tradisional menunggangi kuda anyaman dengan
iringan gamelan dan alat - alat tradisional lainnya, seperti gendang,
gong, seruling.
Kehidupan
masyarakat Kelud, sebenarnya belum banyak diketahui oleh wisatawan yang
berkunjung ke Wisata Gunung Kelud yaitu tentang kearifan lokal
masyarakat Kelud yang ada di desa Sugihwaras yang masih memegang teguh
kepercayaan Islam kejawen, dan budaya masyarakat agraris, mulai dari
cara memasak, berkebun, memerah susu dan memanen.Bagi wisatawan yang akan menginap di Desa Sugihwaras saat ini terdapat 4 (empat) rumah inap/pemondokan (Home stay).
Keindahan alami
Gunung Kelud dapat dirasakan, panorama alam Desa Sugihwaras yang masih
asri, karena masih terjaganya kelestarian alam. Secara geografis Desa
Sugihwaras di apit oleh dua perkebunan pemerintah dan hutan lindung,
sehingga suasana Desa Sugihwaras cukup dingin, dan hal yang menarik
untuk di nikmati wisatawan adalah wisata keliling Desa untuk mengetahui
alam Desa yang masih alami, serta dapat menikmati langsung buah hasil
pertanian dari masyarakat yaitu, Buah Nanas, Pepaya, Alpukat, Durian
Pepaya dan Pisang. Selain menikamati suasana alam yang asri wisatawan
juga dapat menikmati permainan alam outbound yang di pandu Tim Pemuda
Desa Sugihwaras.
Wisata Kuliner ÂÂ dapat ditemui walaupun berada di wilayah pegunungan dan secara geografis terletak paling timur Kabupaten Kediri, wisatawan tidak akan sulit menemukan tempat makan sesuai selera masyarakat Indonesia dan makanan tradisional masyarakat Kelud yaitu Pecel Tumpang, nasi jagung, Nasi Tiwul (Terbuat dari Ketela) Lodho Ayam, Sate Kambing, dan kopi khas masyarakat kelud yaitu Kopi Lanang, disamping makanan ada juga oleh-oleh yang bisa dinikmati langsung atau bisa di bawa pulang oleh wisatawan yaitu Kripik Gothe, Kripik Pisang Jagung, Kripik Ketela, Pisang Keju, kopi bubuk.
Menurut para sesepuh, pada zaman dahulu
ada beberapa tokoh yang menjadi cikal bakal yang membuka area hutan
menjadi daerah pemukiman. Diantara nama tersebut dikenal dengan nama Mbah Edor
( nama asli beliau belum diketahui )yang dipercaya bahwa beliau adalah
seorang senopati dari kerajaan Kediri. Yang kedua bernama Mbah Lamat. Dari kedua makam tokoh tersebut oleh warga desa Jagul dijadikan punden desa. Tokoh yang ketiga dikenal dengan nama Mbah Nggolo, beliau adalah seorang Srati atau pawang gajah
milik kerajaan Kediri. Diceritakan bahwa mbah nggolo adalah seorang
pawang gajah yang sangat baik sehingga raja dari kerajaan kediri
mempercayakan kepada beliau seekor gajah yang memiliki warna kulit putih
dan di kenal dengan Gajah Putih selain beliau juga menjadi pawang
gajah-gajah yang lain.
Beliau bertempat tinggal di bagian utara sehingga tempat tersebut dikenal dengan nama Sraten
(tempat rumah srati). Bertahun-tahun Mbah Nggolo memelihara gajah putih
tersebut seperti layaknya keluarga sehingga timbul hubungan batin yang
kuat. Suatu ketika tiba-tiba mbah nggolo menghilang dan tidak menemui
gajah-gajah peliharaannya. Hal itu membuat gajah putih kebinggungan dan
melepaskan diri untuk mencari mbah nggolo, gajah putih itu berjalan ke
arah timur sesuai instingnya. Sampai dihutan bagian timur, alangkah
sedih dan marah si gajah putih tersebut karena menemukan Mbah Nggolo
dalam keadaaan tidak bernyawa/meninggal dunia. Dan naasnya yang tersisa
dari jasadnya hanya kepalanya (sirah) saja yang ditemukan. Daerah
ditemukannya kepala Mbah Nggolo dikenal dengan nama sumber Sirahnggolo.
Karena kesedihan dan kemarahan yang
bercampur telah menemukan tuannya meninggal dunia gajah putih tersebut
berguling-guling (Jawa:gulung) di tanah. Dari sinilah muncul kata Gajah Gulung yang menjadi cikal bakal nama desa dan lambat laun menjadi Jahgul/Jagul.
Setelah itu gajah putih berlari ke arah selatan, mengamuk mencabuti
pohon-pohon hingga tersisa satu pohon aren. Ketika mencabut pohon aren
inilah satu gading gajah patah (Rampal) hingga daerah itu disebut Rampal
Gading (daerah ini masuk wilayah desa Pandantoyo).
Desa jagul adalah sebuah desa yang berada
di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Di desa Jagul mayoritas mata
pencaharian penduduknya adalah petani. Desa dibagi menjadi 2 dusun,
yakni Dusun I & Dusun II. Dari ke 2 pembagian tersebut,
masing-masing dusun memiliki sejarah dan asal muasal yang berbeda.
Dengan kearifan lokal para sesepuh pada saat itu ke 2 dusun tersebut
dijadikan menjadi satu yaitu Desa Jagul, berikut ini asal muasal desa
Jagul.
Menurut para tetua desa, dahulu kala
Jagul merupakan daerah belum berpenghuni yang lingkungannya banyak
ditumbuhi pepohonan yang lebat dan besar serta memiliki suhu yang
dingin. Diawali oleh beberapa Keluarga membuka lahan untuk di jadikan
tempat pemukiman,lahan peternakan dan lahan pertanian, seiring dengan
berjalannya waktu menjadi suatu kumpulan masyarakat.
Nama Desa Jagul sendiri menurut cerita
diambil berdasarkan daerah yang dijadikan tempat persembunyian tersebut
memiliki suhu yang dingin sehingga para pelarian tersebut sering
mengalami kedinginan/katisen istilah orang Jawa ” Bediding “, sejak saat
itu untuk menandai hal tersebut diabadikan menjadi tetenger (penanda)
untuk menjadi nama desa yaitu Pohon Jagul. Berawal dari situlah
sebagai bentuk penghargaan pada dusun Jagul yang merupakan cikal bakal
berdirinya Desa Jagul kemudian dijadikan nama desa dan pusat
pemerintahan berada di dusun Jagul.
DESA PANDANTOYO
Desa Pandantoyo terletak berbatasan dengan desa ngancar disebelah timur, jagul disebelah barat dan utara,di selatan berbatan dengan tanah perhutani
DESA SEMPU
Desa Sempu adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Di desa Sempu mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani. Desa dibagi menjadi 3 dusun, yakni Dusun Sempu, Dusun Ringinsari, Dusun Sumberpetung. Dari ke 3 pembagian tersebut, masing-masing dusun memiliki sejarah dan asal muasal yang berbeda dan dusun Sempu lah yang memiliki asal muasal paling tua dibandingkan dengan dusun yang lain. Dengan kearifan lokal para sesepuh pada saat itu ke 3 dusun tersebut dijadikan menjadi satu yaitu Desa Sempu, berikut ini asal muasal desa Sempu .
DESA PANDANTOYO
Desa Pandantoyo terletak berbatasan dengan desa ngancar disebelah timur, jagul disebelah barat dan utara,di selatan berbatan dengan tanah perhutani
DESA SEMPU
Desa Sempu adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Di desa Sempu mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani. Desa dibagi menjadi 3 dusun, yakni Dusun Sempu, Dusun Ringinsari, Dusun Sumberpetung. Dari ke 3 pembagian tersebut, masing-masing dusun memiliki sejarah dan asal muasal yang berbeda dan dusun Sempu lah yang memiliki asal muasal paling tua dibandingkan dengan dusun yang lain. Dengan kearifan lokal para sesepuh pada saat itu ke 3 dusun tersebut dijadikan menjadi satu yaitu Desa Sempu, berikut ini asal muasal desa Sempu .
Menurut para tetua desa, dahulu kala
Sempu merupakan daerah belum berpenghuni yang lingkungannya banyak
ditumbuhi pepohonan yang lebat dan besar serta memiliki suhu yang
dingin. Diawali ole beberapa Keluarga membuka lahan untuk di jadikan
tempat pemukiman dan lahan pertanian, seiring dengan berjalannya waktu
menjadi suatu kumpulan masyarakat.
Nama desa Sempu sendiri menurut cerita
diambil berdasarkan daerah yang dijadikan tempat persembunyian tersebut
memiliki suhu yang dingin sehingga para pelarian tersebut sering
mengalami kedinginan/katisen istilah orang Jawa " Bediding ", sejak saat
itu untuk menandai hal tersebut diabadikan menjadi tetenger (penanda)
untuk menjadi nama desa yaitu Pohon Sempu. Berawal dari situlah
sebagai bentuk penghargaan pada dusun Sempu yang merupakan cikal bakal
berdirinya Desa Sempu kemudian dijadikan nama desa dan pusat
pemerintahan berada di dusun Sempu.
bersambung..
Buat dulur2 yang barangkali ingin melengkapi artikel desanya
Silahkan kirim artikel desanya kepada editor matajhonie.
Via Email : jhoniecomodo2@gmail.com
Matursuwun
bersambung..
Buat dulur2 yang barangkali ingin melengkapi artikel desanya
Silahkan kirim artikel desanya kepada editor matajhonie.
Via Email : jhoniecomodo2@gmail.com
Matursuwun
Salam Kenal dari baitulkhitankediri.com, kami melayani Khitan Kota Kediri di dan Juga Kediri Kabupaten (Pare, Ngadiluwih, dan sekitarnya), Khitan Aman, Modern dan Profesional.
BalasHapusSemoga usaha kita berkembang pesat. Amin