Jumat, 16 Agustus 2019

JURANG PEMISAH MUSLIM SYIAH DAN SUNNI


 



SYIAH
 
Syiah berasal dari Bahasa Arab (شيعة) "Syī`ah". Lafadz ini merupakan bentuk tunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah "Syiya'an". 

Pengikut Syiah disebut "Syī`ī" (شيعي). "Syiah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" (شيعة علي) yang berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnya Q.S. Al-Bayyinah ayat "khair al-bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Ali, kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka hum al-faizun"

Kata "Syiah" menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Kaum yang berkumpul atas suatu perkara.
Adapun menurut terminologi Islam, kata ini bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib adalah yang paling utama di antara para sahabat dan yang berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan atas kaum Muslim, demikian pula anak cucunya

Dalam Syiah, ada Ushulud-din (perkara pokok dalam agama) dan Furu'ud-din (perkara cabang dalam agama). Syiah memiliki lima perkara pokok atau rukun Islam, yaitu:

  1. Tauhid, bahwa Tuhan adalah Maha Esa.
  2. Al-‘Adl, bahwa Tuhan adalah Mahaadil.
  3. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syiah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.
  4. Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.
  5. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya Hari Kebangkitan.
Dalam perkara ke-nabi-an, Syiah berkeyakinan bahwa:

  1. Jumlah nabi dan rasul Tuhan adalah 124.000.
  2. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad.
  3. Nabi Muhammad adalah suci dari segala aib dan tanpa cacat sedikitpun. Dia adalah nabi yang paling utama dari seluruh nabi yang pernah diutus Tuhan.
  4. Ahlul-Bait Nabi Muhammad, yaitu Imam Ali, Sayyidah Fatimah, Imam Hasan, Imam Husain dan 9 Imam dari keturunan Imam Husain adalah manusia-manusia suci sebagaimana Nabi Muhammad.
  5. Al-Qur'an adalah mukjizat kekal Nabi Muhammad.                                                                                                                                                                                                                                                       
    Aliran Syiah dalam sejarahnya terpecah-pecah dalam masalah Imamiyyah. Sekte terbesar adalah Dua Belas Imam, diikuti oleh Zaidiyyah dan Ismailiyyah. Ketiga kelompok terbesar itu mengikuti garis yang berbeda Imamiyyah, yakni: 

    Dua Belas Imam
    Disebut juga Imamiyyah atau Itsna 'Asyariah (Dua Belas Imam) karena mereka percaya bahwa yang berhak memimpin kaum Muslim hanyalah para Imam dari Ahlul-Bait, dan mereka meyakini adanya dua belas Imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan Imamnya adalah:  
    1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
    2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
    3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
    4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
    5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
    6. Jafar bin Muhammad (703765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
    7. Musa bin Ja'far (745799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim
    8. Ali bin Musa (765818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
    9. Muhammad bin Ali (810835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi
    10. Ali bin Muhammad (827868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
    11. Hasan bin Ali (846874), juga dikenal dengan Hasan al-Askari
    12. Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi 

Zaidiyyah

Disebut juga Syiah Lima Imam karena merupakan pengikut Zaid bin 'Ali bin Husain bin 'Ali bin Abi Thalib. Mereka dianggap moderat karena tidak menganggap ketiga khalifah sebelum 'Ali tidak sah. Urutan Imamnya adalah:

  1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
  2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
  3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
  4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
  5. Zaid bin Ali (658740), juga dikenal dengan Zaid bin Ali asy-Syahid, adalah anak Ali bin Husain dan saudara tiri Muhammad al-Baqir.

Ismailiyyah

Disebut juga Syiah Tujuh Imam karena mereka meyakini tujuh Imam, dan mereka percaya bahwa Imam ketujuh ialah Isma'il. Urutan Imamnya adalah:

  1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
  2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
  3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
  4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
  5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
  6. Ja'far bin Muhammad bin Ali (703765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
  7. Ismail bin Ja'far (721755), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim.
SUNNI
Aswaja atau Sunni adalah firkah Muslim terbesar yang disebut dengan Ahlus-Sunnah wal Jama'ah atau golongan yang menjalankan sunnah.
Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah
  
Aqidah Sunni
Mazhab Asy'ari dan Maturidi 
Dua aliran ajaran diikuti oleh mayoritas muslim sunni dan berbeda hanya dalam hal-hal kecil.[8] Mazhab Asy'ari adalah mazhab teologis yang dinisbatkan terhadap pendirinya.[9], mendapatkan namanya dari para pengikut ulama abad 9 Abu al-Hasan al-Asy'ari (874-936) dan secara luas diterima diseluruh dunia muslim sunni.[8] Mereka percaya bahwa pada akhirnya sifat Allah pada akhirnya diluar jangkauan manusia dan beriman pada wahyu adalah hal utama, meskipun menggunakan akal merupakan hal yang penting.[8] Mazhab Maturidi mendapatkan namanya dari para pengikut ulama abad 9 Muhammad Abu Mansur al-Maturidi (853-944) dan memiliki banyak pengikut di wilayah yang mengamalkan fiqih Hanafi.[8] Mereka sedikit lebih mengandalkan akal manusia di banding Mazhab asy'ariyah.[8] Al-Maturidiyyah merupakan salah satu bagian Aswaja yang tampil dengan Asy'ariyah.[10] Maturidiyyah dan Asy'ariyah dilahirkan dalam kondisi sosial dan pemikiran yang sama. 
 
Mazhab Salafi 
Mazhab ini dikembangkan disekitar ajaran ulama abad 18 Muhammad ibn abd al-Wahhab (1703-1792). Salafi memiliki ajaran keyakinan khusus, yang disebabkan oleh cara khusus mereka menafsirkan islam yang membedakan mereka dengan mayoritas kaum sunni seperti penafsiran harafiah al-Quran dan hadits dengan skeptisisme terhadap peran nalar manusia dalam aqidah (teologi).[8]
 
Mazhab Mu'tazilah 
Mazhab ini dikembangkan antara abad 8 dan 10.[8] Ajaran Mu'tazilah bersandar kuat pada logika, termasuk filsafat Yunani.[8] Walaupun tidak lagi memiliki pengikut yang banyak, sekelompok kecil sarjana kontemporer berupaya untuk membangkitkannya.[8] Mu'tazilah percaya bahwa Al-Qur'an itu diciptakan (Makhluk) yang bertentangan dengan keyakinan aswaja bahwa Alqur'an itu abadi dan tidak diciptakan. Selain itu mereka berdalih dengan menggunakan rasionalisme untuk memahami makna mutasyabihat Alqur'an.

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah memiliki beberapa tradisi keagamaan yang dibenarkan menurut syariat dan hampir dilakukan oleh semua umat Muslim di dunia, yakni:

  • Aqiqah, yaitu suatu sunnah yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya yang umurnya masih kurang dari 10 hari, biasanya dengan menyediakan daging kambing atau sapi kepada tamu atau tetangga di sekitar lingkungan
  • Khitan, yaitu ritual pembersihan kepada seorang anak laki-laki dengan di potong bagian kulit kelamin dan hal ini dianggap baik untuk kesehatan dan perempuan juga dikhitan dengan di potong bagian sedikit sekali kulit kelamin
  • Akad nikah, yaitu persidangan peresmian hubungan seorang laki-laki dan perempuan sesuai syariat agama
  • Zakat dan infaq, pemberian daging hasil kurban atau sebagian harta dan pemberian harta berupa barang dan uang kepada yang berhak
  • Kurban, yaitu pemotongan hewan kurban seperti unta, sapi, kambing, atau domba pada hari idul adha
  • Puasa, yaitu menahan hawa nafsu, makan, dan minum dari waktu fajar sampai matahari terbenam selama satu bulan pada bulan Ramadan setiap tahun
Sedangkan tradisi keagamaan di dalam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang tidak dibenarkan oleh syariat adalah perayaan-perayaan yang bersifat:

Hal-hal di atas di sepakati oleh umat Muslim sebagai perayaan-perayaan yang batil menurut Agama Islam. Inti dari perayaan tersebut adalah semua yang dilarang oleh Nabi SAW maupun larangan oleh tuhan yang secara tegas tertulis dalam Al-Quran dan hadist shahih

Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental.

Hanafi
Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 32%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan Turki, Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi).

Maliki
Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara.[butuh rujukan] Mazhab ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits.

Syafi'i
Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei.

Hambali
Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar